Mencegah Virus Corona Dengan Olahraga

Kesehatan

Maraknya penyebaran virus COVID-19 ini berdampak terhadap banyaknya pusat kebugaran yang tidak beroperasi. Banyak sekali yang bertanya, bagaimana tetap berolahraga jika hanya dengan dirumah? Olahraga dapat dilakukan dengan homeworkout. Tidak memerlukan alat-alat yang terlalu berlebihan, dan dapat diakses dengan mudah secara online.

Olahraga dipercaya dapat membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru yang memungkinkan tubuh terkena gejala flu dan penyakit lainnya. Ketika olahraga, suhu tubuh juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat menghambat bakteri untuk berkembang dalam tubuh, dan dengan suhu tubuh yang meningkat juga dapat membantu tubuh melawan infeksi. Selain itu, dengan aktif berolahraga juga dapat mengurangi hormon stress di tubuh dan memperbanyak hormone endorfin yang berguna untuk sebagai obat penghilang sakit alami dan penyenang suasana hati.

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.

Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019.

Penyebab Infeksi Corona Virus  

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

    1. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
    2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
    3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona.
    4. Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.

, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.

 Gejala Infeksi Corona Virus  

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

    • Hidung beringus.
    • Sakit kepala.
    • Batuk.
    • Sakit tenggorokan.
    • Demam.
    • Merasa tidak enak badan.

Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Olahraga Yang Dapat Dilakukan Dirumah Untuk Mencegah Virus Corona

Beberapa jenis olahraga sederhana yang dapat anda lakukan ketika di rumah adalah:

    1. Kardio

      Tidak hanya untuk memperkuat jantung anda, kardio seperti bersepeda statis, melakukan jumping-jack, high knees, burpees, switch jumps, senam aerobik di rumah dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas anda.

    2. Angkat Beban

      Olahraga dengan menggunakan satu set alat resistance band (untuk kekuatan otot), dapat digunakkan untuk otot punggung, bisep, trisep, bahu, maupun kaki. Untuk memperkuat otot glut, dapat digunakan pita melingkat pada paha atau betis.

      Selain itu, olahraga dengan menggunakan beban tubuh anda sendiri juga dapat dilakukan seperti sit up, push up, pull up, dan lain sebagainya.

    3. Yoga

      Olahraga yang tidak terlalu berat seperti yoga dipercaya dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh secara optimal. Keadaan yang penuh tekanan seringkali dapat mempengaruhi imunitas anda secara negatif. Yoga yang dilakukan secara santai dapat menjadi pilihan bagi anda yang kurang menyukai olahraga berat. Selain itu, yoga juga dapat meningkatkan fleksibilitas anda.

    4. Menari

      Menari merupakan kegiatan universal yang dapat dilakukan oleh segala usia. Menari dipercaya dapat melepaskan rasa stress dengan membiarkan tubuh anda aktif bergerak mengikuti irama lagu tertentu. Menari juga dapat menjadi hobi baru yang bisa anda lakukan disela-sela social distancingini. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa menari lebih baik dibandingkan olahraga lari dan membakar kalori yang lebih banyak. Selain itu, menari juga merupakan olahraga yang cenderung mudah dan dapat dilakukan kapan saja.